✍ Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar

*30 KIAT SELAMAT DARI MAKSIAT*


(01). Menyakini bahwa dosa itu ancamannya sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat.

(02). Menumbuhkan sifat muraqabah (selalu merasa diawasi oleh Allah), sehingga akan melahirkan rasa takut kepada Allah.

(03). Menyakini bahwa semua perkataan dan perbuatan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.

(04). Mempelajari kisah-kisah tentang keutamaan orang yang mampu menjaga dirinya dari yang haram, dan menolak maksiat karena takut kepada Allah Ta'ala.

(05). Menyakini bahwa mengikuti hawa nafsu barang sesaat saja akan menuai penyesalan dan menjerumuskan seseorang kepada kehinaan dan kebinasaan.

(06). Meninggalkan sarana dan prasarana yang dapat mengantarkan kepada syahwat dan hawa nafsu.

(07). Bergaul dengan orang-orang yang dikenal keshalihannya dan ketaqwaannya kepada Allah Ta'ala.

(08). Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena jika ini tidak dilakukan, maka akan tersibukkan dengan perkara yang bathil dan sia-sia.

(09). Apabila meninggalkan sesuatu, maka meninggalkannya karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.

(10). Memperbanyak doa perlindungan kepada Allah dari gangguan dan bisikan syaitan, membaca istighfar, dzikir dan bertaubat kepada Allah Ta'ala.

(11). Tidak meninggalkan shalat fardhu secara berjamaah di masjid (bagi laki-laki).

(12). Mempelajari apa saja perangkap dan tipu daya syaithan yang menjerumuskan kepada dosa dan maksiat.

(13). Berusaha untuk memperbanyak puasa sunnah dan shalat malam.

(14). Bersegera untuk menikah dengan pasangan yang shalih atau shalihah.

(15). Mencari guru yang nasihat-nasihatnya selalu membekas dan sering memberikan sentuhan-sentuhan rasa takut kepada Allah dan mengingatkan hati akan akhirat.

(16). Sering kali membaca kisah-kisah dari penghuni Surga dan penghuni Neraka.

(17). Sering kali membaca kisah-kisah akhir hayat dari pelaku dosa dan maksiat.

(18). Menumbuhkan rasa takut kepada Allah akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum sempat bertaubat, dan sering kali ziarah kubur, untuk mengingat kematian dan akhirat serta melembutkan hati.

(19). Sering mendatangi majelis-majelis ta'lim yang membahas tentang tazkiyatun nufus yang dapat menggugah, menyentuh dan menggetarkan jiwa.

(20). Mencegah jiwa dari kesenangan yang halal dan diperbolehkan, supaya ia terbiasa meninggalkan perkara yang haram.

(21). Berusaha keras untuk menundukkan pandangan pada perkara yang tidak halal untuk dilihat.

(22). Memikirkan kekurangan-kekurangan seseorang yang sedang disukai, yang jelas belum halal baginya.

(23). Tidak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang bukan mahram, kecuali jika ada keperluan yang sangat.

(24). Tidak berlebihan dalam makan dan minum, atau sementara tidak memakan makanan atau meminum minuman yang bisa mempercepat timbulnya syahwat yang tinggi.

(25). Menghukum diri dengan cara berpuasa atau bersedekah setiap kali jiwa terkalahkan oleh hawa nafsu.

(26). Selalu berusaha ikhlas mengharapkan wajah Allah semata dalam setiap gerak dan diam, kondisi sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

(27). Selalu memandang sedikit amal-amal shalih yang pernah dikerjakan, meskipun hakikatnya banyak.

(28). Memahami hakikat dunia yang hina dan tidak kekal, serta yakin akan kehidupan akhirat yang lebih baik dan abadi.

(29). Selalu menanamkan rasa cinta kepada Allah, sehingga akan mudah meninggalkan maksiat karena cintanya itu.

(30). Bersungguh-sungguh dan berusaha terus-menerus dalam mengamalkan semua kiat-kiat di atas.

Hindarilah Maksiat...
Nikmatnya Sesaat...
Tapi Penyesalannya...Sepanjang Hayat...

Hari yang paling baik ketika tidak berbuat dosa dan maksiat kepada Allah...
Amal yang paling baik adalah amal yang selalu diterima oleh Allah...
Waktu yang paling baik adalah waktu di saat wafat dalam keadaan husnul khatimah...

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

========================
Ahad 27 Al-Muharram 1440 H / 7 Oktober 2018

🌐 http://www.salamdakwah.com/artikel/4946-30-kiat-selamat-dari-maksiat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santunan Anak Yatim 1445H